Palangka Raya, 18-19 November 2024 — Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen (FKIPK) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangka Raya menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) selama dua hari di Aurilla Hotel. FGD ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memutakhirkan kurikulum Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen (FKIPK) agar lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan pelayanan keagamaan kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, pihak gereja, dan instansi pendidikan dari Provinsi Kalimantan Tengah. Hari Pertama: Evaluasi Program Studi Kegiatan hari pertama, Senin, 18 November 2024, Acara diawali dengan registrasi peserta dan pembukaan yang dipandu oleh Dwi Sartica, M.Pd., diikuti oleh doa pembuka yang dipimpin oleh Lukas, M.Pd.K. Selanjutnya para peserta juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan  Mars IAKN Palangka Raya, yang menambah semangat nasionalisme diawal kegiatan, dilanjutkan dengan laporan dari ketua panitia sekaligus Dekan dari FKIPK Dr. Rina Teriasi, S.Th., M.Si., sebelum acara dilanjutkan dengan sesi penandatanganan Implementation Arrangement yang mempererat kerja sama antara IAKN dan mitra strategis. Setelah itu, Dr. Berkat, M.Si., memaparkan materi penyusunan kurikulum berdasarkan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 yang dimoderatori oleh Rinto Hasiholan Hutapea.M.Th.

Dalam sesi Evaluasi Kurikulum Jurusan Ilmu Pendidikan Kristen, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Kristen, Wirastiani Binti Yusup, M.Pd., memulai diskusi terkait evaluasi dengan menegaskan perlunya kurikulum yang menghasilkan lulusan berkualitas. Koordinator program studi, termasuk Lukas, M.Pd.K., Chris Apandie, M.Pd., dan  Yoan Colina, M.AP., memberikan ringkasan evaluasi internal dan capaian yang telah  diperoleh. Beberapa masukan dari stakeholder, seperti Ibu Yunalis dari Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya dan Ibu Noverina dari SMAS Purnama, menyoroti perlunya inovasi dan penguasaan teknologi. Masukan lainnya dari Ibu Mimi (Bimas Kristen Kanwil Kemenag  Provinsi Kalimantan Tengah) dan Pak Ronald (SMAN 4 Palangka Raya) menekankan perlunya penguatan kompetensi mahasiswa dalam hal penguasaan teknologi, pelayanan di gereja, hingga pemahaman menyusun instrumen penelitian. Dalam Evaluasi Kurikulum Pendidikan Seni dan Konseling Kristen, Berlanjut pemaparan dari Jurusan Pendidikan Seni dan Konseling Kristen FKIPK IAKN Palangka Raya, diskusi dibuka oleh Ratih Sulistyowati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan yang memaparkan evaluasi internal terkait kurikulum Prodi Pendidikan Musik Gereja (PMG) dan  Bimbingan dan Konseling Kristen (BKK). Koordinator Prodi PMG memaparkan kebutuhan perbaikan kurikulum berdasarkan hasil akreditasi dan survei kebutuhan stakeholder. Saran dari perwakilan guru-guru SMA di Kota  Palangka Raya, Yulia dan Septina menekankan pentingnya komponen praktik dalam pengajaran musik gereja dan penggunaan media ajar digital. Mahasiswa PMG Andre juga  menyoroti perlunya integrasi aspek spiritual, teknis, dan praktis dalam kurikulum Prodi PMG. Masukan Fendahapsari dari ABKIN dan Veronica dari MGBK menekankan pendekatan berbasis budaya lokal dan pengelolaan ujian praktik bimbingan konseling. Dosen pengampu juga menyarankan penyederhanaan dan pengintegrasian beberapa mata kuliah untuk efisiensi.

Diskusi ditutup oleh Ratih Sulistyowati, M.Pd. dengan ucapan terima kasih atas kontribusi peserta dalam memberikan saran terkait kurikulum kepada Prodi dan Jurusan. Diharapkan hasil FGD ini dapat membekali tim di Prodi dalam memutakhirkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan lulusan yang kompeten untuk menjawab kebutuhan pendidikan dan pelayanan gereja yang semakin berkembang. Berbagai saran dari stakeholder menyoroti pentingnya penguatan teknologi bagi mahasiswa, penekanan nilai-nilai Kristen sebagai penciri kelembagaan, serta peningkatan keterampilan pelayanan di gereja dan masyarakat. Diskusi ditutup dengan doa oleh Dr. Silipta, S.PAK., M.Th., dengan harapan bahwa kurikulum yang diperbaharui dapat mencetak lulusan yang kompeten dan siap bersaing. Di Hari Kedua: Rencana Kurikulum Berbasis OBE tepatnya tanggal 19 November 2024, diskusi berlanjut dengan fokus pada pemutakhiran kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE). Pada sesi penyampaian hasil evaluasi hari pertama dan pengarahan Dekan FKIPK, Dr. Rina Teriasi, menyoroti pentingnya internalisasi nilai Kristiani, penguasaan teknologi, serta konversi prestasi mahasiswa ke dalam SKS. Kemudian Wakil Rektor I, Dr. Prasetiawati, menegaskan rencana penerapan kurikulum baru akan diberlakukan pada tahun ajaran 2025/2026. Dr. Maidiantius Tanyid, M.Th., selaku Direktur Pascasarjana, mengingatkan pentingnya analisis kebutuhan pasar untuk memastikan lulusan dapat terserap dengan baik. Ia menekankan bahwa kurikulum harus mencerminkan visi yang dapat diimplementasikan di lapangan, termasuk  kearifan lokal dan kebutuhan nasional. Berth Penny Pahan, M.Pd., Dekan Fakultas Seni Keagamaan Kristen, menambahkan bahwa kurikulum Pendidikan Musik Gereja harus menyiapkan lulusan yang mampu bekerja sebagai guru seni budaya, pelatih, atau wirausaha di bidang musik. Tantangan utama adalah merancang program yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan kompetensi yang diperlukan. Harapan untuk Kurikulum Baru FGD ini diakhiri dengan penyusunan draft awal pemutakhiran kurikulum pada masingmasing Prodi, dengan harapan bahwa hasil evaluasi dan pemutakhiran ini dapat berkontribusi memperkuat kurikulum FKIPK, mempersiapkan lulusan yang tidak hanya kompeten dalam bidang akademik tetapi juga mampu melayani masyarakat dan gereja dengan lebih baik.  Diskusi ini diharapkan menghasilkan kurikulum yang efektif dan mampu menjawab tantangan global serta kebutuhan lokal.

Humas 19/11/2024

Lore

Edo, Chris, Depri, refli

Chris A

Edo

 

#KementerianSemuaAgama

#ditjenbimaskristenkemenagri

#TransformasiLayananKemenag

#MakinDigitalMenjangkauUmat

#SahabatReligi 

#humas_iakn_pky 

#kampus_ungu_unggul 

#GCK_IAKN_PKY 

#bemfisikk_iaknpky

#fkipk_iaknpky

#fskk_keren

Similar Posts