Palangka Raya – Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangka Raya kembali melaksanakan kegiatan rutin Ibadah Awal Minggu Kerja setiap selesai Upacara Apel Awal Minggu Kerja (Senin, 03/06/2024) dan menggunakan 3 liturgi.
Ibadah awal Minggu ini dilayani oleh tim Fakultas Sosial Keagamaan Kristen (FISKK) dengan Firman Tuhan yang dibawakan oleh Mahasiswa Delon Septrianto dari Nats kitab, Kejadian 22:1-19 dan mengangkat tema “Kepercayaan yang diuji”.
Dalam Nats kitab tersebut bercerita tentang Abraham yang memiliki kepercayaan dan ketaatan kepada Tuhan. Kita sebagai manusia biasa mudah saja mengatakan percaya namun tindakan kita pada akhirnya tidak menunjukkan apa yang kita katakan. Abraham tidak memiliki dasar untuk berharap kepada Tuhan karena ia tidak tahu yang akan terjadi kedepannya. Melalui cerita kehidupan Abraham, menunjukkan bahwa ia tetap percaya kepada Tuhan. Delon Septrianto menjelaskan “Pada saat Abraham disuruh pergi ke tanah Kanaan, ia melakukannya dengan penuh percaya. Pada saat Abraham dijanjikan keturunan oleh Tuhan, ia tetap percaya walaupun kondisi usia Istrinya sudah masuk lansia. Pada saat Abraham mengorbankan anaknya Ishak, ia tetap percaya meskipun melewati pergumulan dalam kehidupannya”.
Tujuan dari ujian iman Abraham yaitu :
1. Kepercayaan yang diuji, sejauh mana mencintai Allah.
Pada ayat 1 s/d 3, Tuhan memeriksa Abraham melalui pengorbanan anaknya untuk dijadikan persembahan.
Akan tetapi, Abraham menunjukan kecintaannya kepada Tuhan.
2. Tidak tawar menawar.
Abraham membuktikan dengan menyiapkan kayu dan segala perlengkapan pengorbanan di waktu
pagi hari yang dilakukan dengan ketulusan hati.
Delon melanjutkan penjelasannya bahwa didalam kehidupan kita sebagai dosen dan tenaga pendidik maupun mahasiswa dipercayakan untuk bertanggung jawab atas pekerjaan yang dimilikinya, kerap kali pekerjaan kita membuat jauh dan melupakan Tuhan. Dan juga sebagai mahasiswa selalu memfokuskan diri pada kesenangan pribadi (main game dan sosial media), hal itu pun membuat kita jauh dari Tuhan. Dalam kehidupan kita sebagai manusia, selalu tergoda dari hal-hal duniawi yang lebih menarik dan menjanjikan sebagai pusat kehidupan yang mengandalkan kekuatan sendiri”. Tanpa Tuhan kita sebagai manusia bukan apa-apa, tanpa Tuhan kita tidak akan mampu mencari yang kita butuhkan dan jangan sampai hal-hal duniawi seperti ini menjadi salah satu kendala kehidupan pribadi kita.
Lalu, kepercayaan Abraham diuji yaitu untuk mengatakan sejauh mana Abraham bergantung pada Allah. Pada ayat ke-4 hingga ke-8, di dalam pergumulan hidup Abraham yang dihadapi, di dalam tugas dan tanggung jawab yang ia lakukan, Abraham menunjukkan sikap dan ketergantungan pada Tuhan. “Kita sebagai seorang kristen dalam menghadapi persoalan masalah, akankah kita sudah menguji iman seperti Abraham. Apakah kita mengandalkan kekuatan sendiri atau meninggalkan Tuhan ? Apapun yang tidak mungkin bagi kita untuk lakukan tetapi pada saat kita bergantung pada Tuhan dan mempercayakanNya, hal-hal baik akan datang pada waktu yang tepat dan kita dapatkan”, imbuhnya.
Pada ayat 9-10 dan 12-19, Abraham menunjukkan sikap hidup kekonsistenan terhadap perintah Allah. “Pelajaran untuk kita semua bahwa ketika percaya mengandalkan dan menerima hidup dalam Tuhan maka iman kita tahan uji & bertumbuh dalam Tuhan”, terangnya.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.
–
–
Humas 20/05/2024
Yafet
Edo
–
–
#KementerianSemuaAgama
#ditjenbimaskristenkemenagri
#TransformasiLayananKemenag
#MakinDigitalMenjangkauUmat
#SahabatReligi
#humas_iakn_pky
#kampus_ungu_unggul
#GCK_IAKN_PKY
#bemfisikk_iaknpky
#fkipk_iaknpky
#bemfskk_iaknpky