Pada hari Senin tanggal 03 Juli 2023 di Gedung Serba Guna IAKN Palangka Raya kembali dilaksanakan kegiatan Pembekalan PPL prodi PAK dengan tema “Strategi pendidikan merdeka belajar kampus merdeka di era society 5.0” diawali dengan Doa Pembuka, oleh Direktur Pascasarjana,
Wilson, D.Th.
Dalam Sambutannya, Dekan FKIPK,
Prasetiawati, M.Th mengatakan bahwa PPL akan dilaksanakan selama 3 bulan lebih.
Prasetiawati menegaskan bahwa Mahasiswa harus ikut dari awal sampai akhir dalam kegiatan pembekalan ini, karena membahas apa saja yg harus dipersiapkan, apa saya yang akan dilakukan nanti di lokasi PPL. Ia juga mengatakan PPL bukan hal asing bagi IAKN Palangka Raya karena sudah terprogram dan terlaksana sejak adanya jurusan maupun prodi PAK.
Di depan Para undangan dan 127 orang Mahasiswa yang mengikuti pembekalan PPL ini, Prasetiawati menyampaikan harapannya supaya semua mahasiswa menjaga nama baik Kampus dan terapkan ilmu dan pembekalan yg sudah diterima.
Rektor IAKN Palangka Raya, Telhalia, M.Th., D.Th, dalam sambutannya diwakili oleh Wakil Rektor II, Tirta Susila, D.Th berharap
Melalui pembekalan ini, diharapkan mahasiswa semakin matang dan mampu mengaplikasikan bekal yang didapat nantinya di tempat PPL. Melalui pembekalan ini, beliau juga menyampaikan terima kasih kepada sekolah yang sudah bersedia menerima mahasiswa IAKN Palangka Raya untuk belajar bagaimana menjadi guru yang sesungguhnya. Ia juga bermohon kepada guru pamong untuk bersedia mendampingi dan membimbing mahasiswa agar bisa melaksanakan tugas dengan baik. Juga kepada dosen pembimbing agar PPL supaya membimbing dengan baik mulai dari pengantaran dan penjemputan mahasiswa PPL.
Diakhir sambutannya, diucapkan terimakasih kepada semua Narasumber dan dosen Pembimbing serta sekolah dan para guru pamong dan akhirnya membuka kegiatan pembekalan PPL.
Diwakilkan oleh Kepala UPT balai teknologi informasi dan komunikasi pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Hana Pertiwi, M.Pd. strategi Pendidikan di Era Society 5.0
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Itu. Herson B. Aden, M.Si diwakili oleh Kepala UPT Balai Tekhnologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, Hana Pratiwi, M.Pd dalam pembekalan ini menyampaikan dua materi pokok yaitu: pertama, Tantangan-tantangan Industri. Kedua, Keterampilan abad 21, dan Ketiga, Kebijakan dan program Prioritas merdeka belajar.
Sebelum masuk dalam materinya, Herson lebih dulu menjelaskan pointer pidato Presiden Jokowi (Sentul,14/07/2023) tentang Visi Indonesia mengenai Perubahan Paradigma dalam memecahkan masalah serta Program kerja yang menyangkut Infrastruktur, SDM, Investasi, Reformasi birokrasi dan penggunaan APBN.
Dalam materinya, dalam Tantangan Industri, Herson mengatakan Sekitar 23 pekerjaan yang ada saat ini akan digantikan Otomasi pada tahun 2030. Ia juga mengatakan akan lebih banyak tercipta pekerjaan hingga tahun 2030 daripada yang hilang karena Otomasi. Dari 27-46 juta peluang kerja diperkirakan 10 pekerjaan baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Mengenai SDM di era Industri ini, menurutnya, prioritas utama Perguruan Tinggi dalam lima tahun kedepan adalah penciptaan SDM yang unggul pemimpin masa Depan. Selanjutnya, proses utamanya adalah pembinaan, pembelajaran, pencetakan karakter mahasiswa Perguruan Tinggi.
Keterampilan abad 21, Menurutnya mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dengan tanggung jawab sosial yang kuat (SDM berkualitas) harus memiliki 3 hal berikut:
1. Mempunyai kompetensi akademik, menguasai literasi baru dan keterampilan abad 21 yang baik sebagai modal dasar pembangunan nasional dan dunia
2. Menjadi WNI yang baik, memiliki moralitas, empati, toleran, problem solvers bagi pembangunan nasional dan dunia.
3. Mempunyai hasrat untuk memimpin, mengubah Indonesia dan dunia menjadi lebih baik.
Hal terakhir dalam materinya mengenai kebijakan dan program prioritas merdeka belajar, Ia menjelaskan dalam enam hal penting yaitu:
1. Pembiayaan Pendidikan
2. Pembinaan Peserta didik, prestasi, talenta dan penguatan karakter.
3. Sekolah penggerak dan guru penggerak
4. Peningkatan kualitas kurikulum dan AKM
5. Revitalisasi pendidikan vokasi
6. Pemajuan budaya dan bahasa.
Narasumber kedua, Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Mikelson Damek, ST.,MT menyampaikan materi ” strategi merdeka belajar SMA/SMK/SLB Provinsi Kalimantan Tengah. Beberapa topik yang dijelaskan dalam materi ini adalah:
1. Visi Pendidikan
2. Visi dan Misi Provinsi Kalimantan Tengah
3. Data SMA/SMK/SLB Provinsi Kalimantan Tengah
4. Sekolah pelaksana kurikulum merdeka
5. Strategi kebijakan dan implementasi kurikulum merdeka
6. Paradigma baru pembelajaran
Merdeka belajar dalam penjelasannya ada tiga yaitu: Mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi.
Beberapa hal yang menjadi strategi pembelajaran yang efektif Dalam merdeka belajar, menurut Mikelson, adalah:
1. Buat suasana belajar yang nyaman
2. Merangkum pokok pelajaran
3. Belajar bersama
4. Metode mempersingkat atau memodifikasi menyerupai nama sesuatu
5. Belajar dengan praktek
6. Belajar rutin tapi jangan lama
7. Mengerti bukan menghafal
Mikelson juga mengatakan bahwa kurikulum merdeka belajar adalah kurikulum yang diterapkan dengan kegiatan belajar mengajar yang lebih fleksibel, mulai dari segi alokasi waktu hingga materi pelajaran, tapi tetap berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.
Ronald, S.Th, Guru PAK dari SMAN 4 Palangka Raya sebagai narasumber ketiga menyampaikan materi dengan tema “optimalisasi Pembelajaran PAK berbasis digital di sekolah. Menurutnya, pembelajaran digital memiliki kelebihan karena dapat memfasilitasi pembelajar agar mampu belajar dengan lebih luas, lebih banyak, dan bervariasi. Pembelajaran ini juga lebih baik karena menggunakan peranan internet atau teknologi digital.
Menurut Ronald, fungsi media pembelajaran berbasis digital ada 4 yaitu:
1. Meningkatkan keterlibatan siswa
2. Membantu siswa bekerja melalui konsep yang sulit
3. Membantu mempromosikan kesadaran kritis
4. Membantu mendorong kesetaraan.
Humas IAKN Palangka Raya.