Kegiatan Program PKM Tamiang Layang
Kegiatan pertemuan hari kedua, Jumat (19/08/2022) Pengabdian Kepada Masyarakat masih di tempat yang sama GSJA Tamiang Layang, dimulai jam 08.00 WIB
Narasumber untuk hari ini diawali oleh, Aloysius, M.Th, yang merupakan salah satu Mahasiswa aktif Pascasarjana Program S3 IAKN Palangka Raya. Pesan paparannya ialah, Konteks Moderasi beragama harus dipahami dan dipraktekkan dalam interaksi sosial
Singkatnya, Aloysius mengatakan Implementasi Hukum Allah dalam Matius 22:34-40 bagi pengembangan Komunitas Kristen, diantaranya adalah perlunya mengajarkan kasih dan sikap pluralis dan tidak memaksakan kehendak
Narasumber berikutnya, Rektor IAKN Palangka Raya, Telhalia, M.Th, memberikan materi tentang Konsep Dasar Moderasi Beragama.
“Ketika kita mempraktekkan kasih kepada Allah, maka seperti itu juga kita harus mempraktekkan kasih kepada sesama sebagai wujud dari toleransi dalam Moderasi Beragama “, pesan Telhalia diakhir materinya.
Direktur Pascasarjana, Wilson, D.Th, sebagai Narasumber mengambil tema
“Ciri dan Indikator Moderasi Beragama”.
Wilson mengatakan, Moderasi beragama adalah hatinya Tuhan, untuk itu moderasi harus menyentuh hati kita.
“Moderasi beragama, “mengadatkan agama dan memeluknya”, Moderasi beragama, “Mengadakan budaya dan manusia”, tegas Wilson diakhir materinya.
Kasi Bimas Kristen Barito Timur, Neti, S.Ag, yang aktif juga kuliah Program S2 Pascasarjana IAKN Palangka Raya, sebagai Narasumber berikutnya mengangkat materi dengan tema “Moderasi Beragama dalam Budaya Lokal”.
Neti menjelaskan beberapa Implementasi Moderasi beragama dalam budaya lokal, diantaranya :
1. Panindrai, merupakan sebuah solidaritas terhadap sesama saat orang meninggal tanpa melihat perbedaan latar belakangnya
2. Pangandrau, merupakan kegiatan kerjasama dengan “balas hari”.
3. Turus Tajak, merupakan petuah disertai pemberian uang sumbangan saat pernikahan
Ketua Resort GKE Tamiang Layang, Levina Sinjal, S.Th, dalam tema “Implementasi Clinical Pastoral Education (CPE)”,
mengajak diskusi dengan membuat grup berdasarkan profesi peserta yang hadir. Ia mengajak masing-masing kelompok untuk memberikan masukan bagi moderasi beragama. Hasil diskusi ini akan dibentuk CPE Barito Timur.
Di akhir petemuan hari ini , Wilson memberikan saran untuk membuat Rumah Pelayanan Pastoral yang di tempatkan di Gereja Resort. Berikut sarannya dibentuk kepengurusan dari elemen Pengajar, Penyuluh, Pendeta, Majelis dan elemen lain yang saling berhubungan.