Hari ini (Selasa, 11/7/2023) dilaksanakan kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara Moderasi Beragama di Gedung Serba Guna, yang mulai sejak jam 07.30 s.d selesai.

Rektor IAKN Palangka Raya, Telhalia, M.Th.,D.Th, hadir langsung dalam kegiatan ini dalam membuka dan memberikan Sambutan dalam Pembekalan sekaligus pelepasan Mahasiswa KKN Nusantara Moderasi Beragama tahun 2023.

Hadir dalam kegiatan ini, Rektor IAHN TP Palangka Raya, Dr. Mujiyono, S.Ag.,M.Ag, ketua LP2M IAIN Palangka Raya, Ajahari, M.Ag, Ketua LP2M, Rinto Hutapea, M.Th, Kepala SPI, Drs. Rudie, M.Pd,

Beserta para Dosen Pembimbing KKN dan Mahasiswa peserta KKN Nusantara Moderasi Beragama.

Empat Narasumber dihadirkan dalam kegiatan ini, yaitu

1. Direktur Pascasarjana IAKN Palangka Raya, Wilson, D.Th. Dengan Tema Materi: “Implementasi Indikator Moderasi Beragama dalam Pemberdayaan Masyarakat di Kalimantan Tengah”.

2. Dosen IAHN TP Palangka Raya, Tiwi Etika, S.Ag., M.Ag., Ph.D. Dengan Tema materi: “Budaya dan Kearifan Lokal di Kalimantan Tengah “.

3. Camat Pulau Malan, Kabupaten Katingan, Paulus H. Viktor, SE., MM. Dengan materi: “Kondisi Sosial Budaya Masyarakat di Kabupaten Katingan “.

4. Dosen IAIN Palangka Raya, Ajahari, M.Ag. Dengan materi: “Metodologi Participatory Action Research (PAR) dan Aset Based Community Development (ABCD). 

Riwuwulan, S.T., M.Pd, dalam laporannya sebagai Ketua Panitia mengatakan bahwa KKN NMB Tahun 2023 adalah KKN yang diselenggarakan secara bersama oleh tiga Perguruan Tinggi Keagamaan negeri di Palangka Raya yaitu IAKN, IAHN, dan IAIN, yang melibatkan perguruan tinggi lain yang ada di Indonesia sebagai wujud kerjasama antar perguruan tinggi dalam mewujudkan moderasi beragama di Indonesia.

Ia juga mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah:

1. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat

2. Menerapkan IPTEKS secara team work dan interdisipliner

3. Menjadi wadah penerapan moderasi beragama

4. Memberikan kontribusi melalui aktivitas di masyarakat

5. Menggugah masyarakat untuk perubahan

6. Meningkatkan hubungan antar perguruan tinggi dengan masyarakat

7. Menggiatkan program moderasi beragama.

Riwuwulan juga menyampaikan bahwa KKN dilaksanakan dengan metodologi PAR atau ABCD yang bersifat partisipatoris. Ditegaskannya juga, Luaran akhir KKN adalah laporan KKN dan publikasi pada jurnal nasional Pengabdian Kepada Masyarakat. 

Penempatan KKN yang berjumlah 134 ini adalah Kabupaten Katingan yang dibagi dalam 3 Kecamatan, yaitu Katingan Hilir (3 desa), Pulau Malan (5 desa), Tewang Sangalang Garing ( 3 Desa). Setiap Kelompok dari 12 kelompok, terdiri dari 10-12 orang, masing -masing kelompok 3 dosen pembimbing dari 3 Perguruan Tinggi.

Pelaksanaan dimulai tanggal 12 juli-18 Agustus 2023 dengan peserta mahasiswa KKN NMB sebagai berikut:

1. IAKN Palangka Raya sebanyak 48 orang 

2. IAIN Palangka Raya sebanyak 29 orang

3. IAHN TP Palangka Raya sebanyak 25 orang

4. IAKN Ambon sebanyak 3 orang

5. UKSW sebanyak 5 orang

6. UIN Salatiga sebanyak 5 orang

7. UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda sebanyak 5 orang

8. UIN Walisongo Semarang sebanyak 5 orang

9. UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar sebanyak 8 orang, dan

10. STT Baptis Kalvari Jakarta sebanyak 1 orang.

Telhalia, dalam sambutannya yang sekaligus membuka kegiatan ini Mengucapkan terimakasih atas kehadiran dan partisipasi para Undangan dan peserta KKN NMB, serta menyucap syukur ke Tuhan yang maha Esa karena diberi kesehatan dan bisa berkumpul bersama mahasiswa dari berbagai tempat untu tujuan yang sama.

“Ijinkan saya menyampaikan bahwa kegiatan pengambdian ini merupakan bagian dari tri darma. Ini merupakan bentuk pengabdian kepada bangsa”, ucapnya.

Telhalia menerangkan juga bahwa Perguruan tinggi yang kita tempati tempat kita bernaung, tempat belajar ini merupakan Pendidikan yang memiliki ciri khas keagamaan yang diakui oleh pemerintah, yang patut disyukuri karena dapat bersatu diatas kemajemukan dan keberagaman.

“Perguruan Tinggi Keagamaan  bukan hanya sekedar mencerdaskan tapi ikut meningkatkan taqwa, kita menginplementasikan ketuhanan dalam keberagaman yang indah ini di Indonesia yang beragam ini melalui kegiatan KKN Moderasi Beragama”, terangnya.

” Pesan saya, Supaya mahasiswa kita ini membawa diri dan membawa nama institusi dibawah keagamaan dengan baik dan menjunjung nilai2 keagamaan.

Mahasiswa maupun Dosen pembimbing mari kita sama-sama menjaga nama baik kampus, dan ini merupakan bentuk sosialisasi juga. Kita tunjukkaan bahwa kita sama dan bahkan lebih baik dalam bermasyarakat daripada perguruan tinggi pada umumnya”, tambahnya.

Sesudah sambutannya, Telhalia, Mujiyono dan Petinggi IAIN laksanakan pengalungan kartu Tanda pelepasan mahasiswa KKN Moderasi Beragama ke tiga orang perwakilan peserta.

Selanjutnya kegiatan masuk ke dalam sesi pemaparan Narasumber.

Wilson, sebagai narasumber pertama dalam materinya berpesan supaya beragama jangan terlalu fanatik dan harus bersama dalam kebersamaan dengan masyarakat nantinya saat KKN Moderasi Beragama berlangsung.

“Kalian bukan untuk mengajak pindah agama, kalian diharapkan untuk mempraktekkan nilai-nilai dan pesan agama-agama yaitu pesan kasih, pesan cinta, pesan damai, pesan kebersamaan dan pesan mulia lainnya yang dari keberagaman keberagamaan”, tegasnya.

“Ada nilai-nilai atau lebiasaan masyarakat yang boleh diubah, tapi jangan mengubah menjadi tidak baik, ubah menjadi yang lebih baik”, pesannya.

“Selesaikan dulu konflik perbedaan dalam dirimu, lalu selesaikan dengan meniadakan perbedaan dalam kehidupanmu”, tambahnya ucap Wilson di akhir materinya.

Tiwi, di sela-sela materi nya juga memberikan beberapa pesan terkait berhadapan dengan budaya yang berbeda saat dilapangan.

“Jangan sampai mengkritisi kegiatan maupun kebiasaan daerah yang kita jumpai, jangan sampai kehadiran kita tidak disenangi. Mari ikut membangun keberagaman kearifan lokal”, Pesannya.

 

Camat Pulau Malan, Kabupaten Katingan Paulus H Viktor SE., MM, dalam kegiatan ini memberikan juga materi sebagai narasumber. Ia Menjelaskan keadaan lingkungan kabupaten Katingan, termasuk keberagaman warga dari segi agama dan suku, transportasi, makanan khas, pekerjaan masyarakat, serta kebiasaan warga lokal di Katingan, terkhusus 3 kecamatan tempat KKN.

“Kalau ada adek-adek yang sakit, jangan segan-segan, cepat laporkan ke aparat desa atau masyarakat setempat, ada tersedia transportasi untuk berobat dan tim disana dari program desa selalu siap siaga tiap saat”, terangnya.

“Jangan sembarangan ambil barang berserakan atau barang jatuh di suatu tempat. Karena bisa kena Sanksi Atau denda Adat, atau bahkan bisa kena jampi-jampi atau guna-guna”, pesannya.

“Setiap ada kegiatan masyarakat yang mengumpulkan massa (pesta, syukuran, kegiatan keagamaan, dan lainnya) , masyarakat setempat pasti menyuguhkan minuman keras, baram. Pesan saya, adek-adek sekalian silahkan cicipi sedikit”, terangnya.

“Apabila ada kendala dalam kegiatan kegiatan, segera hubungi aparatur desa dan aparatur camat”, pesannya mengakhiri materinya.

Similar Posts